Pendidikan Butuh Fondasi Kuat, Guru Jadi Kunci
Di tengah arus perubahan global yang begitu cepat, peran guru sebagai pilar utama pendidikan tak bisa dipandang sebelah mata. Dalam sebuah pernyataan resmi, Wakil Ketua MPR RI menegaskan bahwa peningkatan kualitas guru harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan jika Indonesia ingin mencetak generasi unggul dan berdaya saing tinggi.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta lembaga pendidikan dalam menyusun program pelatihan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Komitmen Jangka Panjang, Bukan Sekadar Program Musiman
Menurut Wakil Ketua MPR, konsistensi adalah kunci utama. Banyak program peningkatan kompetensi guru yang sudah berjalan, namun sayangnya sering kali bersifat jangka pendek atau terbatas pada anggaran tahunan. Padahal, transformasi kualitas guru membutuhkan pendekatan jangka panjang dan strategi yang berkelanjutan.
“Peningkatan kualitas guru bukan hanya urusan teknis, tapi menyangkut masa depan bangsa. Karena itu, tidak boleh berhenti di satu-dua pelatihan saja,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar program pengembangan guru tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik, teknologi digital, pendekatan pedagogi modern, serta pembentukan karakter.
Teknologi dan Kurikulum Harus Sejalan
Selain kualitas personal guru, penguasaan teknologi dan penyesuaian kurikulum juga menjadi tantangan yang harus dihadapi. Dalam era digital seperti saat ini, guru dituntut tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga mampu menggunakan teknologi pembelajaran secara efektif.
Wakil Ketua MPR mengajak semua pemangku kepentingan untuk memberikan akses pelatihan teknologi kepada guru, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Dengan demikian, kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah bisa dikurangi secara bertahap.
Dukungan Kesejahteraan dan Lingkungan Kerja
Tak kalah penting, faktor kesejahteraan guru juga harus menjadi perhatian utama. Masih banyak guru, terutama honorer, yang belum mendapatkan gaji layak dan jaminan kerja yang memadai. Wakil Ketua MPR menekankan bahwa motivasi dan kualitas kerja seorang guru sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonominya.
Pemerintah diminta untuk terus memperjuangkan regulasi dan anggaran yang mendukung kesejahteraan guru, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi proses belajar-mengajar.
Kesimpulan: Guru Hebat, Bangsa Kuat
Peningkatan kualitas guru bukan sekadar slogan—ini adalah kebutuhan mendesak yang menentukan arah masa depan pendidikan Indonesia. Seperti yang disampaikan Wakil Ketua MPR, usaha meningkatkan kompetensi guru harus dilakukan secara konsisten, menyeluruh, dan berkelanjutan.