Ruben Onsu, salah satu selebritas ternama Indonesia, kembali menjadi sorotan publik. Namun kali ini bukan karena aktivitasnya di dunia hiburan, melainkan karena keputusan besar dalam hidupnya: menunaikan ibadah haji untuk pertama kali setelah memeluk agama Islam. Momen ini menjadi langkah spiritual yang mengharukan dan menginspirasi banyak orang.

Keputusan Ruben untuk menjadi mualaf memang mengejutkan banyak pihak. Namun, ia menjalani proses tersebut dengan hati terbuka dan penuh kesungguhan. Kini, setelah melewati perjalanan batin yang panjang, ia siap menunaikan rukun Islam kelima, yaitu menunaikan haji ke Tanah Suci.


Perjalanan Iman yang Tidak Mudah

Menjadi mualaf bukanlah proses yang mudah. Ruben harus melewati berbagai ujian, baik dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Namun, dukungan keluarga dan sahabat-sahabat terdekat membuatnya mantap dalam keputusan ini. Ia tidak hanya mengucap dua kalimat syahadat, tetapi juga menunjukkan komitmennya melalui perbuatan, termasuk dengan mengikuti ibadah haji.

Dalam beberapa wawancara, Ruben mengaku bahwa perjalanan spiritualnya dipenuhi air mata dan doa. Ia ingin lebih dekat kepada Tuhan dan menemukan ketenangan hati dalam Islam. Keinginannya untuk naik haji adalah bentuk syukur dan kepasrahan atas segala hal yang telah ia lalui dalam hidup.


Reaksi Publik: Dari Doa hingga Dukungan Penuh

Kabar tentang kepergian Ruben Onsu ke Tanah Suci langsung mendapat sambutan hangat dari publik. Banyak netizen yang memberikan ucapan selamat dan doa agar ibadah hajinya berjalan lancar dan mabrur. Tagar #RubenOnsuNaikHaji bahkan sempat trending di media sosial.

Tak hanya dari penggemar, rekan-rekan artis juga turut memberikan dukungan. Mereka memuji ketulusan Ruben dalam menjalani proses keimanan yang tidak semua orang bisa lakukan. Perubahan hidupnya dianggap sebagai inspirasi, terutama bagi mereka yang masih ragu untuk mengambil langkah hijrah.


Makna Mendalam dari Ibadah Haji Ruben

Bagi Ruben, haji bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga momen penting untuk refleksi diri dan penyucian hati. Ia menyebutkan bahwa selama ini, kehidupannya terlalu sibuk dengan dunia, dan haji menjadi titik balik untuk menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat.

Ia juga berharap bahwa keberangkatannya bisa membawa pengaruh positif, bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga keluarganya. Ruben ingin menjadi pribadi yang lebih rendah hati, lebih bersyukur, dan lebih sabar dalam menghadapi segala ujian hidup.


Kesimpulan: Sebuah Perjalanan yang Layak Dikenang

Perjalanan Ruben Onsu naik haji untuk pertama kali usai menjadi mualaf merupakan kisah spiritual yang menggugah hati. Ini membuktikan bahwa hidayah bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, asalkan hati tetap terbuka dan tulus mencari kebenaran.

Semoga perjalanan suci Ruben menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena pada akhirnya, iman bukan sekadar identitas, tetapi perjalanan seumur hidup yang penuh makna.

Similar Posts