Banjir merupakan salah satu contoh dampak yang ditimbulkan oleh sampah plastik yang menumpuk. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih sangatlah kurang bagi masyarakat Indonesia. Contoh kecil nya saja adalah membuang sampah pada tempatnya, padahal kini disetiap sudut kota di Indonesia sudah tersedia banyak tempat sampah dengan petunjuk jenisnya.
Faktanya saja, Hingga 2018 Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia setelah Cina. Bahkan ibu kota Indonesia yaitu Jakarta adalah salah satu penyumbang sampah paling produktif di negeri ini [1].
Agar tidak semakin meningkatnya penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), DLH Provinsi DKI Jakarta membuat program Jakarta Recycle Center (JRC). Tujuannya adalah agar masyarakat bisa aktif dalam memilah sampah dan mudah untuk didaur ulang sehingga tidak membebani lingkungan [1].
Selain itu ada beberapa masyarakat di berbagai belahan dunia yang sudah memulai inovasi dengan sampah plastik yang wajib Anda coba. Tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan dan keberlangsungan ekosistem akan tetapi juga dapat menghasilkan pemasukan tambahan untuk Anda. Ini dia deretan orang-orang hebat tersebut [2]:
-
Sampah plastik menjadi paving block (conblock)
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Kabupaten Kendal membuat suatu inovasi dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan material konstruksi yaitu paving block (conblock).
Hebatnya paving block ini memiliki kelebihan yaitu lebih ekonomis, ringan tapi lebih kuat, tidak mudah pecah dan tidak licin saat diguyur air hujan.
-
Bisnis kerajinan daur ulang sampah
Kegiatan yang tidak kalah menguntungkannya dilakukan oleh Fajar Purwaningsih, warga Dusun Metes, Bantul, Yogyakarta. Diberi nama Radite Collection, Fajar bersama warga lainnya mampu menghasilkan produk kerajinan daur ulang sampah seperti sandal, dompet, tas, tempat laptop, gantungan kunci, piring hias dan payung.
Bisnis ini tidak hanya laku di Indonesia akan tetapi juga sampai ke mancanegara yaitu Perancis.
-
Pengembangan pengolahan sampah plastik jadi energi listrik
Menjadi peringkat kedua dalam hal membuang sampah plastik terbanyak di dunia membuat Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut. Seperti yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur yang kini dengan melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) plastik di Sidoarjo dan Surabaya.
Hasilnya, pengolahan sampah plastik yang dikelolanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 7,5 megawatt.
Deretan inovasi-inovasi di atas membuktikan bahwa apabila kita mengetahui cara tepat dan terbaik untuk mengolah sampah plastik tentunya bukan hanya membantu lingkungan saja akan tetapi keuntungan tersebut juga akan Anda dapatkan. Contoh kegiatan dasar yang bisa Anda lakukan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik belanja, Anda dapat menggantinya dengan kantong yang berbahan kain.
Kegiatan lain yang tidak boleh Anda lewatkan adalah yang dilakukan oleh AQUA berkolaborasi dengan H&M meluncurkan kampanye online dan memasarkan koleksi pakaian anak-anak yang terbuat dari botol plastik bekas yang dikumpulkan dari kepulauan Seribu dan Pesisir Jakarta. Koleksi pakaian tersebut kini tersedia di gerai H&M yang tersebar di seluruh dunia. Melalui inisiatif #bottle2fashion yang sudah dimulai sejak 2017, 129 ton botol plastik bekas berhasil dikumpulkan dari bank sampah masyarakat, bank sampah sekolah dan pengumpul sampah plastik. Kemudian botol plastik bekas tersebut diproses oleh Recycling Business Unit Tangerang Selatan menjadi cacahan plastik, sebelum nantinya dikirim ke fasilitas produksi H&M untuk diubah menjadi produk fesyen [3].
Sumber:
https://tirto.id/pilah-sampah-daur-ulang-solusi-panjang-sampah-plastik-di-ri-f8vK
https://kumparan.com/kumparansains/6-aksi-nyata-ubah-plastik-jadi-produk-bernilai-1tBSWv5wUvo
https://bijakberplastik.aqua.co.id/pilar/