Pendahuluan: Diabetes Bukan Hanya Urusan Orang Gemuk
Selama ini, banyak orang menganggap bahwa diabetes hanya menyerang mereka yang kelebihan berat badan. Namun kenyataannya, orang dengan tubuh kurus pun bisa terkena diabetes, khususnya tipe 2. Pemahaman keliru ini membuat sebagian orang abai terhadap gaya hidup sehat hanya karena merasa aman dengan bentuk tubuh ramping.
Padahal, diabetes bukan semata-mata soal berat badan, melainkan juga tentang bagaimana tubuh memproses gula darah dan insulin. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa siapa pun, termasuk orang bertubuh kurus, tetap memiliki risiko yang nyata.
Faktor Risiko Diabetes pada Orang Kurus
Ada beberapa alasan mengapa orang kurus juga bisa terkena diabetes. Pertama, genetik atau riwayat keluarga memainkan peran penting. Jika salah satu anggota keluarga menderita diabetes, maka risiko Anda akan meningkat, meskipun berat badan Anda ideal.
Kedua, pola makan dan gaya hidup juga sangat menentukan. Banyak orang kurus yang tetap mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat olahan, namun karena metabolisme tubuh mereka cepat, berat badan tetap stabil. Sayangnya, hal ini bisa menipu. Kadar gula darah bisa tetap tinggi meski tubuh terlihat kurus.
Ketiga, lemak visceral—lemak yang tersembunyi di sekitar organ dalam—bisa menumpuk bahkan pada orang yang tampak ramping. Lemak jenis ini jauh lebih berbahaya dibandingkan lemak subkutan yang terlihat di bawah kulit. Lemak visceral berkontribusi besar pada resistensi insulin, yang menjadi awal mula diabetes tipe 2.
Gejala yang Sering Terabaikan
Karena tidak dianggap sebagai kelompok berisiko, orang kurus sering kali tidak menyadari gejala awal diabetes. Gejala umum seperti sering haus, sering buang air kecil, mudah lelah, dan penglihatan kabur sering dikaitkan dengan aktivitas atau kelelahan biasa. Bahkan, penurunan berat badan yang drastis bisa disalahartikan sebagai tanda tubuh yang “fit”.
Oleh sebab itu, penting bagi siapa pun—tanpa memandang bentuk tubuh—untuk melakukan cek gula darah secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat atau riwayat keluarga.
Pencegahan Lebih Baik Daripada Mengobati
Untungnya, diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup yang tepat. Orang bertubuh kurus pun perlu memperhatikan:
- Pola makan seimbang, dengan membatasi gula tambahan dan karbohidrat olahan
- Rutin berolahraga, minimal 30 menit sehari
- Menjaga kualitas tidur dan mengurangi stres
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan, bahkan bagi mereka yang merasa sehat. Mengetahui kondisi kesehatan sedini mungkin bisa mencegah komplikasi di masa mendatang.
Penutup: Saatnya Ubah Pandangan
Kesimpulannya, berat badan bukan satu-satunya indikator risiko diabetes. Orang kurus tetap bisa terkena penyakit ini, terutama jika pola hidupnya tidak sehat. Edukasi tentang pentingnya menjaga kadar gula darah dan menerapkan gaya hidup seimbang harus menyasar semua kelompok masyarakat, tanpa terkecuali.
Jadi, jangan tertipu oleh angka timbangan—mulailah hidup sehat dari sekarang, karena diabetes bisa menyerang siapa saja.