Pemerintah Indonesia tengah gencar menggodok rencana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan nasional. Tujuannya sangat jelas—mengatasi masalah gizi anak dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Namun, baru-baru ini muncul kabar simpang siur yang menyebutkan bahwa Badan Pangan Nasional (BGN) tidak melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pelaksanaan program tersebut.
Berita tersebut segera menimbulkan pertanyaan publik, mengingat BPOM merupakan institusi penting dalam memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat, terutama anak-anak.
Pernyataan Tegas dari Kepala BGN
Menanggapi isu yang beredar, Kepala BGN Arief Prasetyo Adi langsung memberikan klarifikasi. Ia dengan tegas membantah bahwa pihaknya tidak melibatkan BPOM dalam perancangan maupun implementasi program makan bergizi gratis. Menurutnya, informasi yang beredar tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan opini publik.
“Kami tentu melibatkan BPOM. Justru keamanan pangan menjadi prioritas utama kami, karena ini menyangkut anak-anak dan masa depan bangsa,” ujar Arief dalam konferensi pers, Senin (20/5/2025).
Dengan pernyataan tersebut, Arief menegaskan bahwa koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, tetap berjalan aktif.
Kolaborasi BGN dan BPOM: Seperti Apa?
Selanjutnya, Arief menjelaskan bahwa BPOM akan memainkan peran penting dalam melakukan standarisasi keamanan dan kelayakan bahan pangan yang digunakan. Tidak hanya itu, pengawasan terhadap proses distribusi, penyimpanan, hingga penyajian juga akan dikawal ketat oleh BPOM.
Melalui kerja sama ini, BGN berharap kualitas dan keamanan makanan dalam program MBG benar-benar terjamin. Selain itu, pemantauan berkala akan dilakukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan anggaran atau bahan pangan yang tidak sesuai standar.
Mengapa Isu Ini Menjadi Penting?
Isu keterlibatan BPOM menjadi sangat penting karena masyarakat berhak mengetahui bahwa makanan yang disediakan pemerintah aman dikonsumsi. Terlebih lagi, target utama program ini adalah anak-anak sekolah dasar hingga menengah, yang masih dalam masa pertumbuhan dan sangat rentan terhadap zat berbahaya dalam makanan.
Dengan kata lain, kepercayaan publik terhadap keberhasilan program MBG akan sangat ditentukan oleh sejauh mana pemerintah menjaga kualitas dan integritas pelaksanaannya.
Kesimpulan: Sinergi Adalah Kunci Keberhasilan Program MBG
Meski sempat beredar kabar miring, klarifikasi dari Kepala BGN menegaskan bahwa BPOM tetap dilibatkan secara aktif dalam program Makan Bergizi Gratis. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjalankan program ini secara bertanggung jawab, aman, dan terkoordinasi.