Kasus pembunuhan anggota TNI di Jayapura kembali mencuat ke publik setelah keluarga tersangka mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan oknum polisi di lokasi kejadian. Pernyataan ini menambah kompleksitas kasus yang sebelumnya telah ditangani oleh aparat berwenang.
🕵️♂️ Kronologi Kasus Pembunuhan
Pada Oktober 2022, seorang pria bernama Tri Mulyono ditemukan tewas di Jayapura. Penyelidikan awal mengarah pada oknum TNI AL, Peltu HS, yang diduga memiliki hubungan asmara dengan istri korban. Motif pribadi ini menjadi dasar penembakan yang terjadi di Perumahan Permata Indah Kamkei, Distrik Abepura. detikcom
🗣️ Pernyataan Keluarga Tersangka
Baru-baru ini, keluarga tersangka mengklaim bahwa saat kejadian, terdapat oknum polisi di sekitar lokasi pembunuhan. Mereka menyebutkan bahwa kehadiran polisi tersebut tidak sesuai dengan prosedur dan menambah kecurigaan terhadap proses penyelidikan yang telah dilakukan. Namun, hingga kini, belum ada bukti konkret yang menguatkan pernyataan tersebut.
🧭 Tanggapan Aparat Keamanan
Pihak kepolisian dan TNI telah menanggapi serius pernyataan keluarga tersangka. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut. Jika terbukti ada oknum polisi yang terlibat, tindakan tegas akan diambil sesuai dengan hukum yang berlaku.
⚖️ Implikasi Hukum dan Sosial
Jika dugaan keterlibatan oknum polisi terbukti, hal ini dapat mempengaruhi citra institusi kepolisian di mata publik. Transparansi dalam proses hukum sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
✅ Kesimpulan
Kasus pembunuhan anggota TNI di Jayapura menunjukkan betapa pentingnya integritas dan profesionalisme aparat keamanan. Pernyataan keluarga tersangka menambah dimensi baru dalam penyelidikan, namun perlu dibuktikan secara hukum. Keterlibatan oknum polisi, jika terbukti, harus ditindak tegas untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.