Tidak semua hadiah ulang tahun harus mewah atau mahal. Kadang, sebuah ucapan atau permintaan kecil dari seorang anak bisa menyentuh hati lebih dalam dari sekadar kado fisik. Itulah yang dialami oleh Irfan Hakim saat merayakan ulang tahun ke-6 anaknya, yang memberikan permintaan sederhana namun penuh makna.
Momen Spesial yang Tak Terlupakan
Sebagai seorang ayah dari lima anak, Irfan Hakim dikenal sangat dekat dengan keluarganya. Ia kerap membagikan aktivitas keseharian bersama anak-anak di media sosial, termasuk momen ulang tahun sang anak bungsu, Djalu. Pada perayaan sederhana tersebut, Irfan membagikan momen haru ketika Djalu menyampaikan keinginannya.
Alih-alih meminta mainan mahal atau pesta mewah, Djalu hanya berkata, “Ayah, aku cuma mau ayah di rumah lebih sering, temenin aku main.” Permintaan yang tampak biasa, namun mengandung pesan mendalam tentang perhatian dan waktu bersama orang tua.
Pesan Emosional dari Seorang Anak
Pernyataan Djalu membuat banyak netizen tersentuh. Banyak yang tidak menyangka bahwa di usia yang masih sangat muda, anak bisa menyuarakan kebutuhan emosionalnya dengan begitu jujur. Di tengah kesibukan Irfan sebagai presenter dan content creator, rupanya sang anak sangat merindukan waktu berkualitas bersama ayahnya.
Permintaan itu menyadarkan banyak orang tua bahwa kehadiran fisik dan emosional jauh lebih berarti dibandingkan pemberian materi. Anak-anak tidak membutuhkan kemewahan—mereka hanya ingin didengar dan ditemani.
Respons Irfan Hakim: Tersentuh dan Berjanji
Tak butuh waktu lama, Irfan langsung memeluk sang anak dan mengatakan, “Maafkan ayah, ya. Ayah janji akan lebih banyak di rumah.” Ia mengaku terharu sekaligus tersentak dengan permintaan tersebut. Dalam unggahan Instagram-nya, Irfan menulis bahwa itu adalah kado ulang tahun terbaik, bukan untuk anaknya, tapi justru untuk dirinya sendiri sebagai pengingat peran sebagai ayah.
Refleksi untuk Semua Orang Tua
Kisah ini bukan hanya menjadi cerita manis keluarga artis, tapi juga refleksi bagi semua orang tua. Di era serba cepat dan sibuk, waktu bersama anak sering kali menjadi korban pertama. Padahal, menurut banyak studi psikologi, kehadiran orang tua secara emosional dan fisik sangat krusial untuk tumbuh kembang anak.
Dengan kata lain, anak tidak akan mengingat mainan apa yang ia dapat saat kecil, tapi ia akan mengingat siapa yang menemaninya bermain, siapa yang ada saat ia menangis, dan siapa yang mendengarkan ceritanya.
Kesimpulan: Hadiah Terbaik Adalah Kehadiran
Permintaan sederhana dari anak Irfan Hakim adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Di balik kesederhanaannya, tersimpan makna mendalam tentang kasih sayang, kedekatan, dan kebutuhan emosional anak terhadap orang tuanya.