Dalam langkah kebijakan yang mengejutkan sekaligus menggembirakan, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan penurunan harga obat-obatan di seluruh negeri. Ia menilai bahwa selama ini rakyat Amerika membayar terlalu mahal untuk akses kesehatan dasar. Kini, reformasi harga obat kembali menjadi sorotan utama di Negeri Paman Sam.


🏥 Masalah Lama: Harga Obat Terlalu Mahal

Selama bertahun-tahun, masyarakat Amerika Serikat menghadapi harga obat yang sangat tinggi, terutama untuk obat-obatan resep. Bahkan, harga beberapa jenis insulin dan terapi kanker melonjak hingga ratusan persen hanya dalam waktu satu dekade.

Hal ini tidak hanya membebani kantong warga, tetapi juga menghambat akses terhadap pengobatan yang layak, terutama bagi warga lanjut usia dan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan memadai.


📉 Perintah Trump: Tekan Harga Lewat Kebijakan Berani

Sebagai respon terhadap krisis ini, Trump pada masa kepemimpinannya mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan menurunkan harga obat. Salah satu langkah utamanya adalah mendorong kebijakan yang disebut “Most Favored Nation” (MFN). Melalui kebijakan ini, harga obat di AS akan disesuaikan agar tidak lebih tinggi dari harga tertinggi di negara-negara maju lainnya.

Dengan kata lain, jika obat tertentu dijual lebih murah di Jerman atau Kanada, maka perusahaan farmasi di AS wajib menyesuaikan harganya agar setara atau lebih murah. Tujuannya jelas: mencegah eksploitasi harga oleh perusahaan farmasi besar.


💬 Dampak Positif Bagi Warga Amerika

Jika diterapkan secara efektif, kebijakan ini bisa menghasilkan beberapa manfaat nyata, antara lain:

  • Penghematan miliaran dolar bagi warga dan pemerintah
  • Peningkatan akses terhadap pengobatan berkualitas tinggi
  • Penurunan beban biaya medis untuk pasien kronis

Tak hanya itu, kebijakan ini juga memicu diskusi global soal keadilan harga obat. Banyak negara mulai meninjau ulang hubungan mereka dengan perusahaan farmasi besar agar tidak menjadi korban komersialisasi berlebihan di sektor kesehatan.


🏛️ Tantangan dan Reaksi dari Industri Farmasi

Meski menuai pujian dari publik, perintah ini juga menghadapi tantangan besar. Perusahaan farmasi besar menolak keras kebijakan MFN, dengan alasan bahwa kebijakan tersebut bisa menghambat inovasi dan riset obat baru.

Mereka juga menuding pemerintah terlalu mengintervensi mekanisme pasar bebas. Akibatnya, kebijakan ini sempat tertahan di pengadilan dan mengalami penyesuaian.

Namun begitu, Trump tetap menekankan bahwa hak rakyat untuk mendapatkan obat dengan harga wajar lebih penting daripada keuntungan korporasi.


✅ Penutup: Arah Baru dalam Kebijakan Kesehatan

Langkah Trump dalam menurunkan harga obat adalah salah satu gebrakan terbesar dalam kebijakan kesehatan publik AS. Walaupun pelaksanaannya belum sepenuhnya sempurna, kebijakan ini telah membuka pintu perubahan yang sangat dibutuhkan.

Similar Posts