Pada Desember 2024, Blake Lively mengajukan gugatan terhadap rekan main dan sutradara film It Ends with Us, Justin Baldoni, serta Wayfarer Studios. Dalam gugatannya, Lively menuduh Baldoni melakukan pelecehan seksual dan perilaku tidak pantas lainnya selama proses produksi film tersebut. Tuduhan ini mencakup percakapan pribadi yang tidak diinginkan dan pelanggaran batas fisik yang membuat Lively merasa tidak aman di lokasi syuting .
Tuduhan Retaliasi dan Kampanye Pencemaran Nama Baik
Setelah mengajukan gugatan, Lively mengklaim bahwa Baldoni dan Wayfarer Studios melancarkan kampanye pencemaran nama baik terhadapnya. Ia menyebut adanya upaya untuk merusak reputasinya melalui media sosial dan publikasi yang tidak akurat. Dalam dokumen hukum yang diajukan, Lively menyebutkan bahwa perusahaan tersebut menyewa konsultan PR untuk “mengubur” kredibilitasnya dan memanipulasi narasi publik .
Investigasi Internal yang Dipertanyakan
Sebagai respons terhadap tuduhan tersebut, Wayfarer Studios meluncurkan investigasi internal untuk menilai klaim yang diajukan oleh Lively. Namun, Lively dan tim hukumnya segera menyebut investigasi tersebut sebagai “sandiwara”. Mereka berpendapat bahwa investigasi ini tidak objektif karena dikelola dan didanai oleh eksekutif yang sama yang dituduh melakukan pelecehan. Menurut mereka, ini bukanlah upaya transparansi, melainkan taktik untuk menutupi kesalahan .
Tuduhan terhadap Taylor Swift: Isu Baru dalam Kasus Ini
Dalam perkembangan terbaru, tim hukum Baldoni mengklaim bahwa Lively menekan teman dekatnya, Taylor Swift, untuk memberikan dukungan publik terhadapnya. Mereka menyatakan bahwa Lively mengancam akan membocorkan pesan pribadi jika Swift tidak memenuhi permintaannya. Namun, tim hukum Lively membantah tuduhan ini, menyebutnya sebagai klaim yang tidak berdasar dan berniat merusak reputasi mereka .
Dampak Sosial dan Profesional
Kontroversi ini tidak hanya mempengaruhi hubungan pribadi antara Lively dan Baldoni, tetapi juga berdampak pada karier profesional mereka. Wayfarer Studios menghadapi kritik publik dan tekanan dari berbagai pihak, sementara Lively mendapatkan dukungan dari beberapa rekan sesama selebriti dan aktivis hak perempuan. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap pekerja di industri hiburan dan perlunya transparansi dalam menangani tuduhan serius.
Kesimpulan: Perjuangan untuk Keadilan dan Transparansi
Kasus antara Blake Lively dan Wayfarer Studios mengungkapkan betapa kompleksnya dinamika kekuasaan, manipulasi media, dan perjuangan untuk keadilan dalam industri hiburan. Meskipun proses hukum masih berlangsung, kasus ini telah membuka percakapan penting tentang bagaimana tuduhan pelecehan seksual ditangani dan bagaimana individu berjuang untuk mempertahankan integritas mereka di tengah tekanan industri. Ke depan, penting bagi semua pihak untuk mendukung upaya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aspek kehidupan profesional.