society.co.id – Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka kematian ibu, salah satunya akibat preeklampsia. Lewat Program Delisa (Deteksi Dini Preeklampsia dengan Skrining dan Tatalaksana), Dinkes Depok kini secara aktif melibatkan peran bidan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu hamil.

Langkah ini dinilai penting mengingat preeklampsia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia, termasuk di Depok.


Apa Itu Preeklampsia?

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine. Kondisi ini bisa berkembang setelah usia kehamilan 20 minggu dan jika tidak ditangani dengan cepat, dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.

Gejala preeklampsia tidak selalu jelas di awal, sehingga deteksi dini menjadi kunci utama untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.


Program Delisa: Upaya Deteksi Dini Preeklampsia

Melalui Program Delisa, Dinkes Depok menerapkan pendekatan proaktif dengan melakukan skrining rutin terhadap ibu hamil, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

  • Pengukuran tekanan darah secara berkala
  • Pemeriksaan kadar protein dalam urine
  • Pemantauan berat badan dan edema (pembengkakan)
  • Edukasi kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya preeklampsia

Program ini tidak hanya melibatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, tetapi juga mengoptimalkan peran para bidan di lapangan untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.


Peran Penting Bidan dalam Program Delisa

Bidan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan Program Delisa. Mereka tidak hanya bertugas melakukan pemeriksaan rutin, tetapi juga berperan dalam edukasi dan pendampingan kepada ibu hamil di komunitas.

Berikut beberapa tugas bidan dalam program ini:

  • Melakukan skrining preeklampsia secara berkala pada ibu hamil di wilayah kerjanya.
  • Memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat untuk mencegah faktor risiko hipertensi kehamilan.
  • Mendeteksi gejala awal preeklampsia dan segera merujuk ke fasilitas kesehatan lebih lanjut bila ditemukan tanda-tanda berbahaya.
  • Memberikan dukungan emosional kepada ibu hamil untuk mengurangi stres, yang juga dapat berkontribusi terhadap kesehatan kehamilan.

Melalui pelibatan aktif bidan, diharapkan deteksi dini bisa dilakukan lebih cepat, sehingga kasus preeklampsia bisa ditangani sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih berat.


Upaya Dinkes Depok dalam Mendukung Program

Dinkes Depok tidak hanya menggulirkan program ini, tetapi juga memberikan pelatihan rutin kepada para bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Pelatihan tersebut mencakup:

  • Peningkatan kapasitas skrining preeklampsia dengan alat medis terbaru.
  • Pelatihan komunikasi efektif untuk memberikan edukasi kesehatan kepada ibu hamil.
  • Manajemen kasus preeklampsia untuk meminimalkan risiko komplikasi.

Selain itu, Dinkes juga memperluas jangkauan layanan kesehatan ibu dengan menambah fasilitas skrining di berbagai puskesmas dan klinik.


Harapan ke Depan

Melalui sinergi antara Dinkes Depok dan para bidan, diharapkan angka kematian ibu akibat preeklampsia dapat ditekan secara signifikan. Pemerintah Kota Depok juga mengajak seluruh masyarakat, terutama para keluarga, untuk lebih memperhatikan kesehatan ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan kehamilan rutin.

Partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan kolaborasi yang kuat, impian untuk menghadirkan generasi sehat dan ibu yang selamat bisa diwujudkan.


Kesimpulan:
Program Delisa adalah salah satu inovasi penting yang dihadirkan oleh Dinkes Depok untuk melawan preeklampsia. Dengan melibatkan bidan sebagai ujung tombak layanan, program ini memperbesar peluang deteksi dini dan meningkatkan keselamatan ibu serta bayi di Kota Depok.

Similar Posts