Anoreksia nervosa bukan sekadar keinginan untuk kurus atau diet ekstrem. Ini adalah penyakit mental serius yang ditandai dengan ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan dan citra tubuh yang terdistorsi. Penderita anoreksia biasanya membatasi asupan makanan secara ekstrem, bahkan saat tubuh mereka sudah sangat kurus.
Gangguan ini bukan hanya menyerang fisik, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan mental, emosi, dan sosial penderitanya. Anoreksia nervosa umumnya muncul pada masa remaja, terutama pada perempuan, namun pria juga bisa mengalaminya.
Mengapa Anoreksia Sangat Berbahaya?
Yang membuat anoreksia nervosa sangat mengkhawatirkan adalah tingkat kematiannya yang tinggi dibandingkan dengan gangguan mental lainnya. Menurut berbagai penelitian medis, sekitar 5–10% penderita anoreksia meninggal karena komplikasi medis seperti gagal jantung, dehidrasi parah, hingga bunuh diri.
Dengan kata lain, gangguan ini tidak bisa dianggap sepele. Semakin lama dibiarkan tanpa penanganan profesional, risiko kerusakan organ dalam tubuh akan semakin besar dan berbahaya.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Mengenali tanda-tanda anoreksia sejak dini sangat penting untuk mencegah konsekuensi fatal. Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul:
- Penurunan berat badan drastis dan cepat
- Obsesi terhadap kalori, lemak, dan timbangan
- Menghindari makan di depan orang lain
- Olahraga berlebihan untuk membakar kalori
- Mengeluh terus-menerus merasa gemuk meski tubuh sangat kurus
- Menarik diri dari lingkungan sosial atau keluarga
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab anoreksia nervosa tidak tunggal. Biasanya, penyakit ini muncul karena kombinasi faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Misalnya, tekanan sosial yang memuja tubuh kurus, pengalaman trauma masa kecil, gangguan kepercayaan diri, hingga faktor genetik.
Selain itu, media sosial dan budaya populer yang sering menampilkan standar tubuh yang tak realistis turut memperparah kondisi ini, terutama di kalangan remaja.
Penanganan dan Harapan Kesembuhan
Meskipun tergolong penyakit serius, anoreksia nervosa dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat. Penanganan biasanya melibatkan terapi psikologis (seperti terapi kognitif-perilaku), pemulihan gizi, hingga dukungan keluarga.
Semakin cepat gangguan ini dikenali dan ditangani, peluang kesembuhan pun semakin besar. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang suportif dan bebas stigma terhadap masalah kesehatan mental.
Kesimpulan: Jangan Diam, Kenali dan Tanggapilah Sejak Dini
Anoreksia nervosa bukan soal keinginan tampil kurus, tetapi gangguan mental yang bisa mengancam nyawa. Dengan memahami gejala, penyebab, dan pentingnya dukungan, kita dapat membantu mereka yang sedang berjuang melawan penyakit ini.