IgE Alergi pada Anak

Alergi bisa datang lewat mana saja, apalagi pada anak. Salah satunya adalah alergi lewat darah. Bagaimana cara mengetahui alergi lewat darah? Tentu diperlukan semacam tes untuk mengetahuinya. Salah satu tes yang perlu dilakukan adalah dengan mengukur kadar IgE di dalam plasma.

Sebelum itu, apakah Anda sudah mengenal apa itu IgE? IgE atau imunoglobulin E yang merupakan salah satu jenis antibodi yang berada di mamalia. Sering juga disebut antibodi E, antibodi ini digunakan untuk diagnosis alergi tertentu. Sebab, IgE ini memiliki peran penting untuk sistem imun dapat merespon berbagai jenis bakteri, parasit, protozoa, cacing parasit dan sebagainya.

Kadar IgE seseorang, terutama pasien yang menderita alergi, akan segera naik dan meningkat tajam apabila bertemu dengan penyebab alergi atau alergen. Apa saja alergen yang bisa menyebabkan gejala alergi? Tentunya, setiap orang akan berbeda-beda. Beberapa di antaranya seperti debu, obat, racun serangga, berbagai jenis jamur dan serbuk sari bunga, bulu, makanan dan sebagainya.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan tes IgE untuk melihat apakah Ige Anda normal, atau malah tinggi. Apabila terlalu tinggi, misalnya di atas ambang batas, maka telah terjadi infeksi parasit atau mungkin terpapar alergi. Beberapa jenis alergi yang sering terjadi antar lain asma di paru, gatal dan bentol di kulit, batuk pilek di saluran pernafasan, mencret di saluran pencernaan.

Untuk itu, Anda juga perlu memastikan apa pencetus alergi, dengan cara melakukan pemeriksaan tes alergi. Setiap orang memiliki penyebab atau pencetus alergi yang berbeda-beda, sehingga perlu diketahui sejak dini. Alergi, sering diartikan sebagai kegagalan sistem imun ketika terpapar dengan alergen tertentu sehingga menjadikan tubuh seseorang hipersensitif dan bereaksi.

Beberapa orang menganggap alergi tidak begitu berbahaya. Namun, ternyata alergi berpengaruh langsung pad akualitas hidup dan ada kemungkinan komplikasi lain yang segera muncul. Misalnya, sinusitis dan sebagainya. Alergi memang sulit atau mungkin tidak bisa dihilangkan, beberapa hilang sendiri setelah Anda semakin dewasa, atau menua. Beberapa yang lain mengambil langkah pencegahan dengan menghindari alergen, namun ternyat tidak begitu juga tepat. Karena, tubuh akan semakin manja, sehingga ketika tidak sengaja terpapar, akan kembali alergi.

Untuk itu, pendeteksian bisa melakukan berbagai tes, seperti prick tes, IgE rast hingga IgE total. Tentunya, berbagai tes ini diperlukan untuk mengetahui apakah Anda menderita hiper IgE atau tidak. Tidak hanya itu, hiper IgE juga terdiri dari dua tipe, yakni tipe 1 dan tipe 2. Gejala utama menderita hyper IgE adalah imunodefiensi, alias infeksi bakteri atau jamur yang terjadi di pernafasan dan kulit secara berulang-ulang. Hal itu dikarenakan IgE yagn terlalu tinggi atau abnormal, sehingga proses memerangi infeksi dalam sistem imunitas tubuh terganggu.

Hiper IgE juga merupakan hal yang diturunkan secara genetika. Jadi, bisa dikatakan bahwa penyakit ini adalah turun temurun. Tentunya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah agar alergi tidak menyerang penderitanya secara terus menerus. Hal itu bisa Anda lakukan dengan berkonsultasi pada dokter spesialis yang tepat, untuk mendapatkan penanganan yang khusus. Sebab, setiap tipe berbeda, dan juga setiap orang akan berbeda-beda penanganannya.

Demikian ulasan terkait IgE dan hal-hal yang terkait dengan antibody E ini, semoga dapat membantu.

Similar Posts