society.co.id – Banjir bandang yang melanda wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakibatkan kerusakan besar pada awal Desember 2024. Peristiwa ini memporak-porandakan banyak infrastruktur, termasuk rumah-rumah warga, dan menyebabkan sejumlah besar masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir bandang ini merupakan bencana alam yang menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari berturut-turut.
Dampak Banjir Bandang di Dompu
Banjir bandang yang terjadi di Dompu NTB tidak hanya menghancurkan puluhan rumah, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana publik, seperti jalan-jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, lebih dari 50 rumah warga hancur total, sementara ratusan rumah lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Akibat banjir ini, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan barang-barang berharga mereka.
Selain itu, banyak fasilitas umum yang terendam air, mengganggu aktivitas sosial dan ekonomi warga setempat. Aliran sungai yang meluap menyebabkan banjir bandang yang sangat cepat dan kuat, sehingga banyak orang tidak sempat menyelamatkan diri atau harta benda mereka. Beberapa lokasi yang terdampak parah adalah desa-desa yang berada di daerah aliran sungai yang rawan banjir.
Warga Mengungsi ke Tempat Aman
Akibat bencana alam ini, ribuan warga Dompu terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah daerah, bersama dengan relawan dan tim SAR, telah mendirikan posko pengungsian di beberapa titik untuk menampung korban banjir. Posko-posko tersebut dilengkapi dengan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Warga yang mengungsi umumnya tinggal sementara di sekolah-sekolah, balai desa, atau tempat-tempat yang lebih tinggi dan aman dari genangan air.
Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri dan organisasi kemanusiaan, untuk memberikan bantuan kepada korban bencana. Selain bantuan makanan dan logistik, tim medis juga diterjunkan untuk memberikan perawatan kepada warga yang terluka atau sakit akibat dampak banjir bandang.
Penyebab dan Peran Curah Hujan
Salah satu faktor utama yang memicu banjir bandang di Dompu adalah hujan lebat yang turun secara terus-menerus selama beberapa hari. Curah hujan yang sangat tinggi ini menyebabkan sungai-sungai di sekitar wilayah Dompu meluap, membawa material seperti batu, lumpur, dan pohon-pohon besar yang menghantam rumah-rumah warga. Selain itu, perubahan tata guna lahan dan deforestasi yang terjadi di kawasan hulu sungai memperburuk kondisi, meningkatkan risiko terjadinya banjir bandang yang lebih parah.
Meskipun bencana ini merupakan bagian dari siklus cuaca ekstrem yang sering terjadi di NTB, banyak pihak yang menyarankan perlunya mitigasi bencana yang lebih baik, termasuk penanaman pohon di kawasan hulu sungai dan peningkatan sistem drainase di daerah yang rawan banjir.
Upaya Pemulihan dan Penanganan Pascabencana
Setelah banjir bandang, upaya pemulihan dimulai dengan cepat. Pemerintah Provinsi NTB telah mengalokasikan dana darurat untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Bantuan berupa bahan bangunan, alat-alat pertanian, dan fasilitas kesehatan terus didistribusikan untuk membantu warga yang terdampak. Pemerintah setempat juga bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah untuk memberikan dukungan psikososial kepada para korban.
Selain itu, BPBD NTB bersama dengan pihak terkait juga tengah melakukan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan yang terjadi. Langkah-langkah jangka panjang yang melibatkan perbaikan infrastruktur dan penguatan sistem mitigasi bencana akan dilaksanakan guna mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Penutup
Banjir bandang yang melanda Dompu NTB menjadi peringatan penting tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Kerusakan yang ditimbulkan tidak hanya merugikan warga, tetapi juga membutuhkan upaya besar dalam pemulihan dan rekonstruksi. Diharapkan, dengan adanya bantuan dari berbagai pihak dan kerja sama yang solid, warga yang terdampak bisa segera pulih dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik. Pemerintah dan masyarakat diharapkan juga dapat lebih siap menghadapi bencana alam di masa yang akan datang dengan meningkatkan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.